Pesantren Ramadhan; Kaderisasi Pondasi Keilmuan Santri

Ust. Miftahurrahman, S.Pd.I pada saat mengajar anak Murotal

Dunia Islam- Belum lama ini, Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Kota Tegal menyelenggarakan pesantren ramadhan selama 10 hari, diselenggarakan dengan tujuan perkuat keislaman dan wawasan ilmu Islam yang meliputi, Akidah, Kemuhammadiyahan, Ibadah, Murotal dan Tilawah, Tajwid, Bahasa Arab, Tarikh, Hadits, dan Akhlak.

Asatidz (pemateri) didatangkan langsung dari anggota Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Tegal, seperti Ust. Drs. Akhmad Domiri, Ust. Miftakhurrohman, S.Pd.I, Ust. Rois Abdullah, Ust. Hamdan S.Ag, Ust. Soeharto, dan saya sendiri (Judin, S.Pd.I).

H. Nurcholis Mustofa, M.S.I selaku Kepala Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Kota Tegal memberikan motivasi kepada santri (anak Asuh) saat pembukaan pesantren ramadhan yang dibuka pada tanggal 18 Juni 2015 kemarin. Motivasi tersebut adalah hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin, dan hari ini harus lebih baik daripada hari besok. yang celaka adalah hari ini sama dengan hari kemarin bahkan lebih jelek, maka orang seperti ini termasuk merugi.

H. Nurcholis Mustofa M.S.I (kiri), Judin, S.Pd.I (kanan)

Bulan puasa bukan berarti tidur terus, tidak melakukan kegiatan positif, akan lebih baik jika setiap harinya tambah ilmu, salah satunya dengan kegiatan ini, orang yang berilmu akan Allah angkat derajatnya; tambahnya.

Memang seharusnya bulan puasa dijadikan untuk perbaiki kualitas diri, dengan ilmu dan amal, dengan harapan cetak kaderisasi yang mumpuni dengan pondasi ilmu yang kuat.

Saya sebagai Pengasuh Bid. Pendidikan dan Pengajaran diawal selalu memberikan pesan pada anak-anak (santri), ikutilah kegiatan ini dengan penuh ikhlas, tanggung jawab, dan antusias tidak usah banyak mengeluh, karena tidak ada baiknya; melainkan jadi bumerang. Insya Allah sarana pesantren ramadhan ini salah satu ajang fastabiqul khoirot serta meditasi diri merubah bentuk dan karakter pribadi yang lebih baik lagi.