Teks Pidato Tentang "Cinta dalam Pandangan Islam"
Wednesday, November 25, 2015
1 Comment
Assalamu ‘Alaikum Wr. Wb.
Shalawat salam kita curahkan kepada junjungan nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW.
Jama’ah rohimakumullah,
Innalhamda lillah nahmaduhu wanasta’inuhu wanastagfiruh, wana’udzubillah min suruuri anfusinaa min sayyiaati a’malina, man yahdilahu falaa mudhillalah wa man yudlill falaa haadiyalah. Asyhadualla ilaaha illallah wahdahu laasyarikalahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rosuuluhu la nabiya ba’dah.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah yang telah memberikan rahmat kepada kita, sehingga kita dapat berkumpul kembali dalam acara khitobah.
Shalawat salam kita curahkan kepada junjungan nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW.
Kepada Pak. Raharso dan Pak Ust. Judin selaku Pembina Panti Asuhan yang saya hormati, serta teman-temanku seperjuangan, sebangsa dan sebahasa yaitu bahasa Indonesia campur Tegalan.
Saya berdiri disini akan menyampaikan sedikit tentang “Cinta dalam Pandangan Islam”. Mungkin kita sudah tidak asing lagi mendengar kata cinta, betul apa betul??? Cinta singkatan dari cerita indah nyaris tanpa akhir maksudnya adalah setiap cinta pasti pernah merasakan sakit hati, diputus cinta yang kemudian dalam sebuah percintaan itu ada kenangan yang tidak bisa dilupakan yaitu perpisahan.
Jadi, untuk apa kita mencintai seseorang kalau pada akhirnya sakit hati, iya ora? …kadang ora percaya, coba hitung berapa kali kalian putus cinta?...(pasti berkali-kali…hehehehehe) iya ra?
Jama’ah rohimakumullah,
Cinta dalam pandangan Islam hukumnya haram, maksudnya cinta yang lebih mengarahkan atau mendekatkan dua insan kepada perzinahan, seperti pacaran; pacaran gayanya zaman sekarang yang sudah layaknya seperti suami isteri, itu terlalu jauh, terlalu murahan, terlaaaalu mengedepankan hawa nafsu sebagai pelampiasan atas keinginannya sesaat. Nau’dzubillah tsumma na’udubillah………..???
ولا تقربوا الزنى إنّه كان فاحشة، وشاء سبيلا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk”.
Kita tahu menumpahkan syahwat bukan pada tempatnya adalah haram seperti zina (menyalurkan syahwat bukan pada tempatnya), kecuali kepada isteri atau suami-suami mereka, maka janganlah pacaran ini dijadikan alasan yang bermacam-macam, jika sudah cocok dan cukup mengenal satu sama lain dengan cara mengkhitbahnya, maka nikahi segera daripada kelamaan, malah menimbulkan fitnah dan dosa, bukannya begitu???
Ada hadits Nabi begini:
“Wahai Rasulullah, apakah (jika) salah seorang di antara kami memenuhi syahwatnya, ia mendapat pahala?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menjawab : “Tahukah engkau jika seseorang memenuhi syahwatnya pada yang haram, dia berdosa, demikian pula jika ia memenuhi syahwatnya itu pada yang halal, ia mendapat pahala” (Hadits Arbain, ke-25; HR. Muslim. No. 1006).
Jelaslah bahwa ibadah yang paling indah (nikmat) adalah ibadah persetubuhan antara suami dan isteri; bagi keduanya pahala sedekah.
Cinta disisi lain adalah hukunya wajib, cinta yang bagaimana? Cinta yang derajatnya paling tinggi yakni mencintai Allah dan Rasul-Nya serta cinta kepada Al-Qur’an. Diantaranya dengan cara melaksanakan kewajiban seperti shalat lima waktu tepat waktu, mengaji, menuntut ilmu agama dan ilmu umum dan berdakwah yaitu mengajak kepada manusia kepada kebaikan (ke jalan Allah); maka baginya pula pahala.
Maka cinta kita dianggap bohong jika kita tidak melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya. Dari Dr. A’id Al-Qarny menuliskan dalam bukunya:
1. Cinta duniawi meliputi kehidupan dunia, berbaur tanah dan berada pada tataran yang rendah. Ini merupakan cinta murahan, cinta monyet dan sendagurau saja.
2. Cinta ilahiyah, cinta yang meliputi langit. Berada pada tataran yang tinggi dan merupakan cermin dari ketaatan dan ibadah.
Misalnya, Imru’ul Qais jatuh cinta kepada seorang gadis bernama laila, Abu Jahal mencintai Uzza dan Manat. Qorun mencintai emas / hartanya. Abu Lahab mencintai kedudukannya. Mereka semua hina dan calon neraka, kenapa? Karena mereka semua telah melakukan kesalahan yang fatal. Berbeda dengan Bilal bin Rabah ia mencintai kepada kebajikan. Ketika ia dibaringkan di atas pasir yang panas di bawah terik sinar matahari, tubuhnya tertindih sebuah batu besar, dia berseru kepada penguasa langit dan bumi, ahad, ahad…karena di dalam hatinya ada iman yang teguh seteguh gunung uhud.
Allah berfirman dalam surat an-Nazi’at: 37-41:
37. Adapun orang yang melampaui batas,
38. dan lebih mengutamakan kehidupan dunia,
39. Maka Sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya).
40. dan Adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya,
41. Maka Sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya).
Demikian yang bisa saya sampaikan, apabila ada kesalahan datangnya dari saya sendiri, dan jika benar semata-mata datangnya dari Allah SWT.
Nasruminallah wafathun qariib
Wassalamu ‘Alaikum Wr. Wb
Teks asli dari Risky Ade Saputra, salah satu peserta lomba khitobah antar anak asuh di PAYM Kota Tegal tanggal 12 November 2015 yang lalu, dan redaksinya telah di edit dan disempurnakan ulang oleh Pengasuh.
(*Risky Ade Saputra, Siswa SMA Muhammadiyah Kota Tegal, Kelas X.3*)
Hey I know this is off topic but I was wondering if you knew
ReplyDeleteof any widgets I could add to my blog that automatically tweet my newest twitter
updates. I've been looking for a plug-in like this for quite some time and was hoping
maybe you would have some experience with something like this.
Please let me know if you run into anything. I truly enjoy reading your blog and I look forward
to your new updates.