Teks Pidato tentang “Makna dan Kandugan Laa Ilaaha Illallah”

Teks Pidato tentang “Makna dan Kandugan Laa Ilaaha Illallah”

Assalamu Alaikum Wr. Wb

إن الحمد لله نحمده ونستعنه ونستغفره ونعوذ باالله من شرور أنفسنا من سيئات اعمالنا 

من يهد الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له.

Segala puji kita panjatkan kepada Allah SWT, Rabb yang menciptakan, menguasai dan mengatur alam semesta, kita senantiasa memuji Allah karena keagungan dan kesempurnaan-Nya, serta karena keadilan hukum-hukum-Nya, dan hikmah yang ada dibalik ketentuan-ketentuan-Nya.

Shalawat beriring salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan risalahnya dari zaman jahiliyyah sampai zaman Islamiyah seperti sekarang ini.

Wahai Saudaraku seiman dan satu akidah
Allah SWT telah banyak memberikan perintah kepada manusia serta larangan-Nya kepada kita dan perintah yang paling besar adalah Tauhid atau mengesakan Allah; dan syirik merupakan larangan yang paling besar yang mesti kita jauhi sejauh-jauhnya.

Sungguh fenomena yang sangat memprihatinkan, ketika kita mendapati saudara kita yang seiman yang masih melakukan perbuatan syirik. Padahal jika kita ingat bahwa Allah mengabadikan pengajaran yang baik tentang larangan musyrik kepada Allah yaitu melalui dialog seorang Lukman dengan anaknya.

وإذقال لقمن لابنه وهو يعظه يبنيّ لا تشرك بالله إنّ الشرك لظلم عظيم

Haidirin Rohimani wa rohimakumullah
Tidak asing lagi apabila diantara kaum muslimin sekarang ini melakukan perbuatan syirik seperti beribadah kepada kuburan, orang yang dianggap shalih. Bahkan perbuatan syirik yang pertama di muka bumi adalah peribadatan kepada orang shalih yang telah wafat, sebagaimana Allah terangkan dalam surat Nuh ayat 23:

“Dan mereka berkata: "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwwa', yaghuts, ya'uq dan nasr[1]".

[1] Wadd, suwwa', yaghuts, ya'uq dan Nasr adalah Nama-nama berhala yang terbesar pada qabilah-qabilah kaum Nuh.

Hadirin Rohimani warohimakumullah
Adapun makna dari kalimat LAA ILAAHA ILLALLAH adalah tauhid. Jika kita piker sudah berapa banyak kita mengucapkan kalimat tauhid ini, tentunya tidak akan terhitung. Sehingga orang yang telah mengatakan diri bersaksi dengan kalimat ini harus mentauhidkan Allah yaitu dengan mengarahkan seluruh bentuk ibadahnya hanya kepada Allah dan harus meninggalkan peribadahan selain dari-Nya.

Ketauhilah sobat; bahwa seorang tidaklah dikatakan beriman kepada Allah SWT kecuali dengan mentauhidkan-Nya. Sementara itu, orang dikatakan bertauhid kecuali selepas dari segala perbuatan syirik.

Hadirin Rohimani warohimakumullah
Akhirnya, kita diharuskan menjauhi perbuatan-perbuatan yang mendekatkan kepada perbuatan syirik dengan cara menjadikan Allah sebagai Tuhan satu-satunya yang wajib kita sembah, kemudian dengan memelihara hati yang menggoyahkan iman kita, serta jangan lupa selalu dekat dengan Allah dimanapun kita berada, Insya Allah kita menjadi hamba yang terjaga dari bahaya syirik yang mengusik hati.

Pertolongan Allah lah yang menjadi benteng serta kekuatan iman dan taqwa kita dari segala bentuk kemusyrikan ini. Semoga kita menjadi hamba yang bertaqwa, aamiin.

Wassalamu ‘Alaikum Wr. Wb.

(Teks pidato asli dari saudara M. Miftahuddin sebagai peserta dalam lomba pidato antar anak asuh di Panti Asuhan yatim Muhammadiyah kota Tegal Tanggal 12 November 2015 yang lalu); telah diedit dan disempurnakan ulang bahasa dan maksud isinya oleh Pengasuh.


(*M. Miftachuddin, Siswa SMA Muhammadiyah Kota Tegal, Kelas XI IPA 1*)


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Teks Pidato tentang “Makna dan Kandugan Laa Ilaaha Illallah”"

Post a Comment

Komentar yang sopan, berikan solusi terbaik anda!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel