Mengimplementasikan Doa dalam Kehidupan Sehari-hari

Doa merupakan salah satu sarana kita untuk mendekatkan diri pada Allah, doa juga merupakan suatu jalan untuk memohon dan berharap kepada Allah terhadap permasalahan hidup yang sedang kita rasakan saat ini. Hanya keyakinan terhadap Allah-lah dan melaksanakan dan menyikapi kehidupan sehari-hari dengan baik serta penuh tanggung jawab; yang menjadi sebab doa kita terqabul (diterima).


Maka pantaslah jika orang ingin sukses diimbangi dengan doa dan kerja keras, berdoa saja, ciri orang yang tidak mau berproses, bekerja saja tanpa berdoa, ciri orang yang sombong, untuk itu keduanya ini saling menopang, karena hakikat kesuksesan yang diraih adalah hasil kerja keras dan persetujuan Allah atas apa yang diusahakannya.

Tetapi sedikit saja orang yang menyadari dan memahami hal ini (doa & usaha), selebihnya adalah kemalasan, keterpaksaan, dan memisahkan kehidupan ini dengan ibadah (doa). Padahal semua makhluk perlu kepada Allah dan membutuhkan apa yang ada di sisi-Nya, sedang Allah Maha Kaya tidak memerlukan mereka (makhluk). Allah telah mewajibkan kepada hamba-Nya untuk berdoa, Allah berfirman:

ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

"Berdoalah kepada-Ku. niscaya akan Ku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dan dina" (QS. Al-Mu'min: 60).

Allah senang dengan permintaan hamba-Nya, dan mencintai orang-orang yang terus menerus meminta-Nya, serta mendekatkan mereka kepada-Nya. Dan sebaliknya membenci orang-orang yang sombong yang enggan berdoa, karena orang-orang semacam ini menganggap segala apa yang terjadi adalah dari jerih payahnya sendiri,

Para sahabat Nabi SAW telah menghayati hal ini, maka tak seorang pun dari mereka meremehkan sesuatu untuk memohon kepada Allah, dan mereka tidak menengadahkan permintaan mereka kepada seorang pun dari makhluk-Nya. Hal demikian, karena kecintaan dan kedekatan mereka kepada Rabb mereka, dan karena kedekatan Allah kepada mereka.

Doa mempunyai kedudukan yang agung di sisi Allah. Ia merupakan amalan yang paling mulia menurut Allah, serta dapat menolak taqdir. Doa seorang muslim tentu saja dikabulkan, jika sebab-sebab terkabulnya doa terpenuhi dan tidak ada hal-hal yang menghalanginya. Orang-orang yang berdoa akan diberi salah satu dari hal-hal yang disebutkan Rasulullah dalam sabda Beliau:

"Tidaklah seorang muslim berdoa dengan doa yang tidak mengandung dosa dan pemutusan tali silaturahim, kecuali Allah akan memberikan kepadanya salah satu dari tiga hal: akan segera dikabulkan doanya, atau Allah akan menjadikannya tabungan (pahala) di akherat kelak, atau dengan doa itu Allah akan menjauhkannya dari kejelekan yang setara dengan doanya....." (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

Dengan memahami ayat al-Qur'an dan Hadits tersebut, seolah kontras cita-cita dan keinginan manusia yang hanya tertuju pada hasil; bukan proses. Tentu ini yang mengakibatkan tidak tercapainya suatu keinginan dan cita-cita kita.

Padahal, manusia menginginkan, kesuksesan misalnya, hal ini tidak luput dari bagaimana manusia itu sendiri menyikapi kehidupan dengan landasan doa yang setiap hari terpanjatkan kepada sang pencipta; diiplementasikan, direalisasikan dengan kerja keras, fokus dan tidak pantang menyerah, memang semacam ini berat dilakukan, kecuali bagi orang yang bersungguh-sungguh.

Disinilah pentingnya sebuah pemahaman tentang doa dan kesadaran kita akan pentingnya kerja keras dalam mewujudkan cita-cita.

Jika semua telah dilaksanakan, baik doa maupun berusaha, tinggal kita bertawakkal kepada Allah, apa seharusnya yang terbaik buat kita, karena dengan tawakkal maka Allah akan mencukupkan (keperluan) kita, asal kita yakin. Firman Allah:

"Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya" (QS. At-Thalaq: 3).

Ingat pula kita jangan berprasangkan buruk kepada Allah, hanya karena doa kita belum di dengar dan diterima, karena yang demikian membuat mata hati kita tertutup akan penghambaan kepada-Nya serta menyebabkan putus asa dan tambah jauh dari Allah. 

Sabda Nabi: "Sesungguhnya aku ada pada prasangka hamba-Ku kepada-Ku" (Mutafaq 'Alaih).

Jika kita berprasangka baik, maka baik pula hasilnya, sebaliknya jika kita berprasangka buruk maka buruk pula hasilnya.

Uraian di atas cukup menjadi wasiat hak bagi semua manusia (khususnya muslim), tentu untuk membangun kepercayaan kepada Allah (iman), dan membangun kepercayaan kepada pribadi dengan kualitas dan kelebihan yang dimilikinya; dengan pemahaman semacam ini penulis harapkan dapat melahirkan semangat dalam menatap dan menata hidup yang lebih baik, bernilai, dan berguna bagi diri sendiri, orang lain.

"Jika ingin sukses, doa dan action, selebihnya tawakkal".

Sekian..., mudah-mudah bermanfaat.


Penulis: Judin, S.Pd.I

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Mengimplementasikan Doa dalam Kehidupan Sehari-hari"

Post a Comment

Komentar yang sopan, berikan solusi terbaik anda!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel