Menghafal Jurus Silat itu Seperti Menghafal Qur'an

Pengantar Bahasan...

Pada hari ini, selasa, 28 april 2014 anak-anak latihan silat bersama pelatihnya di depan panti asuhan, saya sebagai pembina mengontrol kegiatan anak dan memperhatikannya sambil memotret. Memang saya lihat anak-anak ada yang latihan yang serius ada yang latihan hanya sekedar absen dan ikut-ikutan saja.


Kegiatan dimuali setelah shalat asyar dan berakhir jam 17.15 rupanya; karena untuk persiapan shalat magrib dan kajian agama.

Singkatnya orang cerita, shalat magrib pun sudah selesai dilanjutkan dengan doa dan dzikir kemudian dilanjut pula dengan kajian agama yaitu menghafal doa-doa yang di bimbing oleh saya sendiri.

Meskipun seharian anak-anak cape habis pulang sekolah, kemudian latihan silat tapi antusias untuk mengikuti kajian agama-pun tidak lantas malas-malasan. Memang ini tidak seperti biasanya...! hehe 

Karena selalu saya kasih nasihat; bahwa dengan berdoa semua urusan pekerjaan menjadi lancar, karena Allah maha pemberi rizki, masa kita mau sombong....? ayo minta dan berdoa yang benar dan yakin kepada Allah niscaya Allah akan memberi kepada hambanya yang dekat.

Hafalan doa malam ini di pimpin oleh Rizky Hidayah dan diikuti oleh temannya, alhamdulillah pada manut...! saya lantas mengucap; "seharusnya yang gede itu seperti ini, mencontoh adik-adiknya yang baik, insya Allah kedepan kalian tambah maju dan mempunyai kesadaran yang besar, tegasku...!"

Pokok bahasan...

Saya ucapkan salam....!

Saya awali dengan pembinaan dan motivasi;

Dengarkan baik-baik wahai anak-anaku...dengarkan...!!!

Tadi sore saya memperhatikan kalian latihan silat, ada yang serius ada yang main-main saja. Saya tegaskan kalau kalian mau latihan silat; totalitaslah, jangan setengah-setengah karena akan menghasilkan yang setengah-setengah pula. 

Sebenarnya apa yang kalian dapatkan dari latihan silat tadi?

Lantas anak-anak diem tidak ada yang menjawab...!

Begini, kalian kan belajar jurus silat tuh, nah kalian ikuti dan perhatikan; lalu mencoba untuk mengingat dan saving (menyimpannya) agar minggu depan kalian tidak lupa ketika latihan lagi, coba yang paling bisa melatih yang belum bisa di hari lain. Jangan mengandalkan pelatih saja jika ingin pintar dan sukses tapi mampu belajar mandiri di hari lainnya. Kalau begitu terus cara latihanmu...! apa yang di dapat dari latihan silat? apa cuma dapat keringat saja? apa cuma dapat seragam pakaian silat saja? atau nilai kalian bagus tapi prakteknya nol besar,? ini yang tidak saya harapkan. Tolonglah belajar dewasa sedikit demi sedikit, apalagi kalian yang sudah SMA/SMK, Saranku...!

Diem semua anak-anak dan mendengarkan dengan serius...

Kenapa hal ini saya jelaskan? karena berhubungan dengan materi malam ini, yaitu hafalan doa. Doa saya ajarkan dengan cara dikte, yaitu saya mengucap satu atau dua kata (diulang-ulang) kemudian anak-anak menirukannya sampai bisa. Saya katakan, yang saya butuhkan dari kalian itu bisa; bukan nilai delapan tapi ditanya pelanga-pelongo...! Jika kalian mencoba menyimpan apa yang saya ajarkan malam ini, saya yakin kamu akan hafal, kalian itu tugasnya mengingat apa yang malam ini bisa dan untuk seterusnya.

Andaikan kalian semua hanya mendengarkan saya seperti tidur ayam dalam artian melongo dan tidak fokus, jangan harap kalian bisa. Maka perlu fokus dan mempunyai komitmen untuk belajar menjadi bisa. Jika lupa coba dihafal ulang di kamar...! karena sekaligus saya juga menulis doa untuk di catat; bukan untuk pajang.

Kalian lihat di toko buku, buku doa hanya hiasan saja; kemudian seumpama kalian membelinya, apa itu juga hanya sebagai hiasan pula? terus apa yang didapat? apa iya kalian kalau mau berdoa sehabis shalat membawa buku terus? pernah nggak kalian lihat orang habis shalat berdoa membaca buku? tidak ada tentunya...maka saran saya kalian harus hafal dan mengerti maksudnya.

Hal ini tidak ada bedanya dengan kalian menghafal jurus silat dan menghafal doa, hanya empat kuncinya yaitu memperhatikan, memeragakan, menyimpan di otak, latihan ulang di lain waktu, demi menjaga hafalannya itu agar tetap kuat...!

Anak-anak ada yang bertanya, gimana sih pak supaya kita tidak mudah lupa?

Saya jawab dengan berdoa dan berusaha...! 

doanya...

Subhana malla yanaamu wala yashu...

Berusahanya yang bagaimana? berusaha yang serius dan maksimal, karena doa tidak mempan tanpa berusaha, apa iya kalian minta pinter, jadi pinter tanpa belajar? tentu tidak...! maka doa penting diiringi dengan usaha. Fahimtum?

Begitu pula dengan menghafal alqur'an; cara yang saya ajarkan dengan metode dikte dan diulang-ulang itu, terbukti kalian bisa hafal tiap hari satu ayat, tapi saya selalu beri peringatan, jangan hafal hari ini saja, untuk selanjutnya juga harus tetap hafal, dengan cara latihan (muraja'ah) di kamar.

Perumpamaan lainnya...!

Saya tidak heran kalian dapat nilai 80 bahkan 100 sekalipun di sekolah, karena nilai itu tidak murni dan bisa dimanipulasi, apalagi soalnya pilihan ganda yang memberi kesempatan untuk spekulasi dan itung kancing. 

Sedangkan kalau kalian bisa dalam prakteknya, baru saya percaya, misal soal essay dan praktek hafalan (mapel Qur'an Hadits serta rumus-rumus mapel eksak) dan mampu memahami serta menjelaskan maksudnya apa yang dikatakan gurunya. Itu baru nilai yang match antara teori dan sebenarnya dalam praktek.

Saya tidak mau mendzalimi kalian, kalau salah satu dari kalian ada yang bodoh saya katakan belum pintar, tentunya perlu belajar lagi dan lagi. Saya mampu beri kalian nilai 100 semua, tapi kalian malu nggak saya kasih nilai 100...??? tidak sulit bagi saya. Ujian dan ulangan ala saya untuk kamu itu, yang dinilai bukan hanya saja hasil kerjaannya tapi kejujurannya...! 

Apa kalian sudah jujur? sedangkan saya tahu mana yang jujur mana yang tidak, karena saya memperhatikan ketika kalain semua menjawab soal dari yang aku berikan.

Harapan...!

Saya hanya ingin kalian bisa, di panti ini sebagai cermin dan tolak ukur kalian di sekolah, maupun nanti setelah kalian lulus dari SMA atau SMK dalam menghadapi kerjaan.

Ya seperti dijelaskan di atas tadi nilai 100 di raport itu harapan saya nilai 100 juga dalam praktek, jadi bukan manipulasi dan nilai melas-melasan (dikasihani gurunya).

Kesimpulan...

Ulah bisa karena biasa, ulah pintar karena belajar, ulah hafal karena mencoba dan latihan ulang dan diulang. Ulah sukses karena mau bekerja keras.

NB. Hanya sebagai peringatan dan motivasi untuk anak saya di panti asuhan, kalau ada yang baik silahkan ambil kalau ada yang buruk berilah masukan untuk perbaikan kualitas anak didik saya dan perbaikan artikel ini. Matur Thanks...!

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Menghafal Jurus Silat itu Seperti Menghafal Qur'an"

Post a Comment

Komentar yang sopan, berikan solusi terbaik anda!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel