Ceramah KH Zainuddin MZ - Ikhlas

Sikap hidup seseorang dibentuk oleh keyakinan yang dimilikinya, sebagai muslim; keyakinan kita berpatri pada dua kalimat syahadat “Asyhadu alla ilaaha illalloh, waasyhadu anna Muhammadan rosululloh”.

Kalimat ini membentuk prilaku kehidupan, itulah ikrar yang kita ucapkan. Artinya pada saat kita berkata “Asyhadu alla ilaaha illalloh, saya bersaksi tidak ada tuhan selain Allah".

Kita sudah melakukan ikrar; kalau saya yakin tidak ada tuhan selain Allah, itu berarti saya tidak akan pernah takut kecuali hanya kepada Allah, saya tidak akan menggantungkan hidup kecuali hanya kepada Allah, saya tidak akan pernah melarikan persoalan kecuali hanya kepada Allah, saya tidak akan minta tolong kecuali hanya kepada Allah, saya tidak akan pernah minta rizki kecuali hanya kepada Allah.

Berbuat dan berakar itu di dalam hati, membentuk kepribadian dan mewarnai seluruh langkah kehidupan kita.

Di zaman kita, fasih betul mengucap dua kalimat syahadat, tahlil pun lancer, tetapi konskuensi dari kalimat itu sering kita abaikan, apalagi kita sedang berhadapan dengan zaman yang serba sulit seperti sekarang ini.

Ekonomi yang belum pulih, lapangan kerja susah, pengangguran banyak, biaya hidup tinggi, orang muda mengalami pergeseran nilai; shalatnya masih menghadap Allah tapi kepengin dagangan laris menghadap dukun, dicampurlah itu “iyyaka na’budu wadukun nasta’in”.

Ini kan sudah gaya hidup yang singkrin;.... puasa melahirkan keikhlasan, kenapa? Karena ibadah ini seperti pernah kita bicarakan – tanpa sugesti. Mungkin kalau kita shalat masih berharap dilihat orang, kita membayar zakat, kita bershadaqah berharap dilihat orang, tapi dengan puasa kita dan Allah saja.

Ini harusnya melahirkan gaya hidup keikhlasan bahwa kalau kita sudah berbuat – yang penting kita dan Allah saja; mau dipuji orang atau tidak, mau didengar orang atau tidak, mau dilihat orang atau tidak – yang penting saya sebagai pelaksana sebuah ibadah dan Allah sebagai tempat tujuan, ... kenapa ibadah ini saya laksanakan?

Mau tahu ceramah dari KH. Zainuddin MZ - selanjutnya? Silahkan download videonya disini