Enam Hal yang Aneh tapi Nyata


إنَّ الحَمْدَ لله، نَحْمَدُه، ونستعينُه، ونستغفرُهُ، ونعوذُ به مِن شُرُورِ أنفُسِنَا، وَمِنْ سيئاتِ أعْمَالِنا، مَنْ يَهْدِه الله فَلا مُضِلَّ لَهُ، ومن يُضْلِلْ، فَلا هَادِي لَهُ
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه
اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدًى
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا


Khutbah Pertama
Jama’ah shalat jum’ah yang dirahmati Allah SWT
Khatib mewasiatkan kepada diri pribadi dan umumnya kepada para jama’ah agar senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt. Salah satunya dengan mengikhlaskan seluruh amal perbuatan, yang tidak mengharapkan apapun dan ridha siapapun kecuali hanya ridha Allah . Sehingga amal kita diterima di sisi Allah serta mendapatkan balasan berupa jannah-Nya yang penuh dengan kenikmatan.

Hadirin sidang jama’ah shalat jum’at yang dirahmati Allah SWT
Sebagaimana kita ketahui, di zaman sekarang yang namanya tempat ibadah diperbaiki secara terus menerus, baik masjid maupun mushola. Orang-orang sangat suka membangun dan memperbaikinya. Begitupun mushaf al-qur’an banyak dicetak, di desain sedemikian rupa sehingga mempermudah seseorang untuk memahami isinya. Para pengahafal alqur’an pun semakin meningkat, dan lain sebagainya.
Rasulullah bersabda, ada enam hal yang aneh tapi nyata:
اْلمَسْجِدُ غَرِيْبٌ فِيْمَا بَيْنَ قَوْمٍ لاَ يُصَلُّوْنَ فِيْهِ
Pertama, masjid itu aneh jika dibangun di tengah masyarakat yang tidak suka shalat.

Masjid merupakan tempat sujud atau ibadah umat Islam, disanalah umat Islam semestinya menjalankan shalat berjama’ah sebagai simbol ketaatan kepada Allah. ada perasaan ganjil dalam masyarakat muslim yang konon masjid dibangun dengan susah payah, ketika masjid sudah berdiri tegak, hanya sedikit diantara mereka yang mengahadirinya. Padahal Panggilan Allah (hayya’alasolah_mari sholat) sudah dikumandangkan. Apakah sebagian dari kaum muslimin tidak tergiur dengan hadits yang mengatakan:
صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً
“Shalat berjamaah itu lebih utama daripada shalat sendirian dengan 27 derajat.”

Disini adalah konteksnya masjid, kalau konteksnya masjid, menjelaskan shalat mestinya kita pahami sebagai suatu keharusan kita, bahwa shalat itu mestinya berjamaah. Walaupun arti kata masjid secara bahasa tempat sujud, artinya bisa dimana saja, tapi dalam arti ‘almasjidu goribun fima baina qaumin layusolluna fiih’ adalah masjid yang dibangun kemudian tidak ditempati untuk shalat berjamaah.

Maka suatu hal yang aneh jika masjid yang sudah kita bangun di tengah masyarakat kita, tapi tidak suka shalat berjamaah. Mari kita pelihara shalat kita, dimana saja kita berada, ketika waktu shalat sudah datang, maka datangi panggilan tersebut dan perintahkanlah kepada keluarga kita untuk mendirikannya.
Nabi Muhamad Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam firmanNya:
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاَةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لاَنَسْئَلُكَ رِزْقًا نَّحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى
Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rizki kepadamu, Kamilah yang memberi rizki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertaqwa. [Thaha: 132].
اْلمُصْحَفُ غَرِيْبٌ فىِ مَنْزِلِ قَوْمٍ لاَيَقْرَؤُنَ فِيْهِ
Kedua, mushaf itu aneh jika berada dan dirawat ia dipelihara di dalam rumah orang yang tidak suka membacanya.

Mushaf merupakan lembaran lembaran yang berisi ayat suci al-Qur’an. Lembaran-lembaran tersebut rupanya sudah tidak lagi diminati oleh sebagian kaum untuk dibaca. Mushaf yang seharusnya isinya dibaca ini terapajang dipaling pojok di rumah kita, kucel, dan sampulnya mungkin sudah hilang.

Coba bandingkan, seberapa sering anda membaca buku? Pernahkah anda menghitung seberapa lama waktu yang anda pergunakan untuk membaca sms, whatsapp, bbm, line dll dalam sehari? Jika dikalkulasikan, seberapa banyak waktu yang anda gunakan untuk melakukan semua hal tersebut? Coba bandingkan dengan seberapa sering anda membaca kitab suci Al–Qur’an? Jika dikalkulasikan, apakah mungkin jumlah waktu yang dipergunakan untuk membaca Al – Qur’an sama dengan jumlah waktu yang dipakai untuk membaca sms, bbm, line, whatsapp? Mari kita renungkan bersama-sama hal yang terlihat sepele ini tapi jika dilihat dari segi manfaat, sangatlah menguntungkan jika kita gunakan waktu tersebut untuk membaca kitab Allah yang mulia itu. Walaupun di dalam media sosial yang kita jadikan sebagai Tuhan juga isinya ilmu dan kalam ilahi.
Apakah tidak tertarik dengan pahala yang Allah berikan kepada kita:
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ 
Artinya:
Barang siapa yang membaca 1 huruf saja dari kitab Allah ( Al-Qur’an ) maka baginya 1 kebaikan, dan 1 kebaikan itu akan dilipatgandakan menjadi 10 kebaikan, aku tidak berkata Alif Lam Mim itu satu huruf, akan tetapi Alif itu satu huruf, Lam itu satu huruf, dan Mim itu satu huruf ( H.R At-Tirmidzi ).

Dan ingatlah bahwa quran akan datang kepada kita di hari kiamat sebagai pemberi syafa’at. Maka agungkanlah alquran dengan cara membacanya.
إقرؤو القرآن فإ نّه يأتي يوم القيامة شفيعا لآصحا به
"Bacalah Al-Qur'an, sungguh akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa'at bagi pembacanya." (HR. Muslim).
اْلقُرْآنُ غَرِيْبٌ فىِ جَوْفِ اْلفَاسِقِ
Ketiga, Al-qur’an itu aneh apabila dipelihara di dalam hati yang fasiq.

Al-Qur’an merupakan kalam ilahi dan pedoman bagi kaum muslimin. Dalam kehidupan, alqur’an yang kita bica tidaklah cukup, melainkan isi alquran perlu kita realisasikan dalam kehidupan sehari hari, baik yang berikaitan dengan ibadah maupun muamalah.
Nah…akan sangat aneh jika alquran yang telah kita ketahui bacaannya, isi kandungannya, tapi kita masih melanggar ketentuan yang sudah ada dalam alquran. Dalam hal ini orang yang demikian dinamakan fasiq. Artinya orang yang keluar dari ketaatan kepada Allah Swt dan rasul-Nya.

Intinya adalah orang fasiq itu, orang yang sudah tahu perintah tidak megerjakannya dan sudah tahu larangan tidak meninggalkannya.
Allah berfirman:
فَبَدَّلَ الَّذِينَ ظَلَمُوا قَوْلًا غَيْرَ الَّذِي قِيلَ لَهُمْ فَأَنْزَلْنَا عَلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا رِجْزًا مِنَ السَّمَاءِ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ
Artinya: Lalu orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. Sebab itu Kami timpakan atas orang-orang yang zalim itu dari langit, karena mereka berbuat fasik. (Al-Baqarah Ayat 59).

Fasiq itu ada dua, yaitu: 1) Orang yang mengerjakan dosa dengan terang-terangan, seperti mabuk di jalanan atau pergi ke tempat pelacuran atau pergi ke tempat perjudian dengan terang-terangan. 2) Orang yang mengerjakan dosa dengan sembunyi-sembunyi, tetapi diberitahukannya dengan bangga kepada beberapa orang teman-temannya, bahwa ia berbuat yang demikian, seperti sebagian orang yang meninggalkan shalat dan puasa, lalu diceritakannya kelakuannya itu kepada teman- temannya bahwa ia tidak shalat dan tidak puasa.
اْلمَرْأَةُ اْلمُسْلِمَةُ الصَّالِحَةُ غَرِيْبَةٌ فىِ يَدِ رَجُلٍ ظَالِمٍ سَيِّئِ اْلخُلُقِ
Keempat, perempuan Islam yang salehah itu aneh, apabila ia berada di bawah naungan seorang suami yang zalim, yang berakhlak buruk.

Semestinya seorang suami memahami betul bahwa posisinya sebagai pemimpin dalam keluarga. Posisi seperti adalah tanggung jawab dan amanah yang pada akhirnya akan dipertanyakan dihadapan Allah:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا ، قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ : كُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَمَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا رَاعِيَةٌ وَمَسْؤُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا
Dari Ibnu Umar– semoga Allah meridhainya – berkata, “Aku mendengar Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, ‘Setiap kalian pemimpin dan akan dimintai tanggung jawab tentang apa yang ia pimpin, dan imam (umaro’) adalah pemimpin dan akan dimintai tanggung jawab tentang rakyatnya, dan seorang laki laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan ia akan dimintai tanggung jawab tentang apa yang ia pimpin, dan seoarang perempuan di rumah suaminya adalah pemimpin dan ia akan dimintai tanggung jawab tentang apa yang ia pimpin…” [Riwayat Bukhari No. 2751. Muslim No. 4828]

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ ۚ وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا
Artinya: Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. Annisa: 34.

Kita pasti pernah menyaksikan perempuan yang shalehah di dalam naungan suami yang dholim, dan akhlaknya buruk terhadapnya. Seperti tidak memberi nafkah, suka mencari cari kesalahan dan kekurangan isteri, memberikan hukuman kepada isteri yang tidak sesuai dengan kesalahannya, bersikap kasar terhadap isteri, dll.
الرَّجُلُ اْلمُسْلِمُ الصَّالِحُ غَرِيْبٌ فىِ يَدِ امْرَأَةٍ رَدِيَّةٍ سَيَّئَةِ اْلخُلُقِ
Kelima, laki-laki muslim itu aneh, apabila ia berada di bawah kekuasaan perempuan yang hina, yang berakhlak buruk.

Ini kebalikan dari yang di atas, seorang laki-laki muslim yang saleh memiliki isteri yang berakhlak buruk. Peran suami terhadap isteri model begini wajib menasehatinya karena dampak buruknya dapat menghalangi doa seorang suami. Langkah kedua tidak menegur dan tidak mengajak isteri bicara, jika langkah kedua tidak mempan maka ‘wadribuhunna’ yang tidak meninggalkan bekas luka, dan tidak mengenai wajah. Sebagaimana terdapat dalam surat annisa ayat 34 yang telah saya bacakan tadi.
اْلعَالِمُ غَرِيْبٌ بَيْنَ قَوْمٍ لاَيَسْتَمِعُوْنَ اِلَيْهِ
Keenam, orang yang alim itu aneh apabila ia berada di tengah tengah kaum yang tidak mau mendengarkan nasihatnya.

Alim adalah orang yang berilmu, dan sungguh aneh jika keberadaan orang yang berilmu tidak di dengarkan nasehatnya. Yang terjadi saat ini malah sebarkan isu dan keburukan seorang yang berilmu, terutama masalah agama. Sungguh sangat miris jika orang yang alim dimusuhi dan dijauhi, karena kita tidak mampu memandangnya dari mata hati yang bersih.

Jama’ah shalat jum’at yang dirahmati Allah SWT
Dari keenam poin tersebut, silahkan masjid isi untuk ibadah, mushaf untuk dibaca, quran untuk diamalkan, isteri yang sholehah adalah perhiasan terbaik laki-laki, dan suami yang sholeh adalah pakaian terbaik perempuan, dan orang alim pantas di dengarkan nasehatnya.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah kedua

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ, اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمِّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ؛ عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ، فَاتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

إن الله وملائكته يصلون على النبي ياأيها الذين امنوا صلوا عليه وسلموا تسليما

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ ٱلْوَهَّابُ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي  رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Enam Hal yang Aneh tapi Nyata"

Post a Comment

Komentar yang sopan, berikan solusi terbaik anda!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel