Kebencian Terhadap Islam di China? Para Imam dipaksa Menari di Jalanan

Penekanan dan kebencian terhadap Islam di Negara Tirai Bambu sangat terasa sekali di tengah kaum muslimin. Seperti dilansir di islamicdaily.com pada 18 februari silam.

Dengan dalih kebebasan beragama, Cina memaksa para imam dari daerah timur yang mayoritas Muslim dari Xinjiang untuk menari di jalanan.

Selain menari para Imam tersebut Ikrar (sumpah) bahwa mereka tidak akan mengajarkan agama kepada anak-anak, selain itu bahwa doa adalah berbahaya bagi jiwa, hal ini dilaporkan Islam Online, mengutip berita Dunia Bulletin.

Para imam dari masjid Xinjiang dipaksa untuk berkumpul untuk menari. Mereka dipaksa untuk melagukan slogan-slogan seperti "peace of the country gives peace to the soul,".

Atas nama "peradaban" para imam telah dipaksa untuk menari di alun-alun, mengatakan berita Negara Cina. Mereka secara paksa diberikan bendera Cina.
Guru perempuan juga diperintahkan dan dibuat untuk bersumpah bahwa mereka akan menjaga anak-anak jauh dari agama. Naudzubillah...!

Xinjiang disebut Turkestan Timur oleh aktivis (mahasiswa), di daerah tersebut terdapat delapan juta Muslim Uighur yang berbahasa Turki.

Kemudian dalam keseharian, pria muda dengan jenggot dan wanita mengenakan jilbab dilarang naik bus umum.

Itulah Islam di Negara Cina, Padahal kalau di Indonesia agama minoritas dan agama yang selain Islam dijamin kebebasannya.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

4 Responses to "Kebencian Terhadap Islam di China? Para Imam dipaksa Menari di Jalanan"

  1. betul gan, parah banget ntuh....

    ReplyDelete
  2. semoga kebebasan beragama lahir di bumi tirai bambu,,, karena agama ada hak asasi setiap manusia,,,

    ReplyDelete
Komentar yang sopan, berikan solusi terbaik anda!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel