Ciri Akhlaq Islam dalam Al-Qur'an
Monday, March 9, 2015
Add Comment
Akhlaq Nabi Muhammad saw biasanya disebut juga akhlaq Islam, karena akhlaq ini bersumber dari al-Qur’an dan al-Qur’an datangnya dari Allah, maka akhlaq Islam mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakan dengan akhlaq wad’iyah (ciptaan manusia). Ciri-ciri tersebut antara lain:
- Kebaikannya bersifat mutlak (al-khiriyah al-mutlaqah), yaitu kebaikan yang terkandung dalam akhlaq Islam merupakan kebaikan murni, baik untuk individu maupun untuk masyarakat, di dalam lingkungan, keadaan, waktu, dan tempat apapun.
- Kebaikannya bersifat menyeluruh (al-salahiyyah al-ammah), yaitu kebaikan yang terkandung di dalamnya merupakan kebaikan untuk seluruh umat manusia di segala zaman dan di semua tempat.
- Tetap, langgeng, dan mantap, yaitu kebaikan yang terkandung di dalamnya bersifat tetap, tidak berubah oleh perubahan waktu dan tempat atau perubahan kehidupan masyarakat.
- Kewajiban yang harus dipatuhi (al-ilzam al-mustajab), yaitu kebaikan yang terkandung dalam akhlaq Islam merupakan hukum yang harus dilaksanakan sehingga ada sanksi hukum tertentu bagi orang-orang yang tidak melaksanakannya.
- Pengawasan yang menyeluruh (ar-raqabah al-muhitah). Karena akhlaq Islam bersumber dari Tuhan, maka pengaruhnya lebih kuat dari akhlaq ciptaan manusia, sehingga seseorang tidak berani melanggarnya kecuali setelah ragu-ragu dan kemudian akan menyesali perbuatannya untuk selanjutnya bertobat dengan sungguh-sungguh dan tidak melakukan perbuatan yang salah lagi. Ini terjadi karena agama merupakan pengawasan yang kuat. Pengawasan lainnya adalah hati nurani yang hidup didasarkan pada agama dan akal sehat yang dibimbing oleh agama serta diberi petunjuk.
- Berani dalam segala hal yang positif, baik mengatakan dan membela kebenaran serta dalam menghadapi tantangan dan ancaman.
- Adil dalam memutuskan sesuatu tanpa membedakan kedudukan, status sosial ekonomi, maupun hubungan kekerabatan.
- Bijaksana dalam menghadapi dan memutuskan sesuatu.
- Mendahulukan kepentingan orang lain dari pada kepentingan diri sendiri.
- Pemurah dan suka menafkahkan hartanya, baik pada waktu lapang maupun susah.
- Ikhlas dalam melakukan setiap amal perbuatan semata-mata karena Allah swt.
- Cepat bertobat dan meminta ampun kepada Allah jika melakukan suatu dosa.
- Jujur dan benar.
- Tenang dalam menghadapi berbagai masalah, tidak berkeluh kesah, dan gundah gulana.
- Amanah (dapat dipercaya).
- Sabar dalam menghadapi setiap cobaan atau melaksanakan kewajiban ibadah dan kebaktian kepada Allah.
- Pemaaf.
- Lapang hati dan tidak membalas dendam.
- Penuh kasih saying dan belas kasih.
- Selalu optimis dalam menghadapi kehidupan dan penuh harap kepada Allah swt.
- ‘Iffah, yakni selalu menjaga diri dari segala sesuatu yang dapat merusakkan kehormatan dan kesucian.
- Tawadhu’ (rendah hati).
- Al-haya’, yakni malu melakukan hal yang tidak baik.
- Mengutamakan perdamaian dari pada permusuhan.
- Zuhud dan tidak rakus pada kehidupan duniawi.
- Ridha atas segala ketentuan yang ditetapkan Allah swt.
- Setia terhadap teman, sahabat, dan siapa saja yang terkait dengannya.
- Bersyukur atas segala nikmat yang diberikan atau musibah yang dijatuhkan dan berterima kasih kepada sesama umat manusia.
- Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan.
- Bertawakal setelah setelah segala usaha dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
- Dinamis sampai tujuan dan cita-cita tercapai.
- Murah senyum dan menampilkan wajah yang ceria kepada orang sehingga setiap orang yang memandangnya merasa senang.
- Selalu meperhatikan keadaan tetangga dan lingkungan tempat tinggalnya.
- Menghormati dan menghargai orang lain secara tulus tanpa memandang latar belakang orang yang dihormati dan dihargai itu selama hasil kerja dan prestasi orang tersebut bersifat positif.
- Menjauhi sifat iri hati dan dengki.
- Rela berkorban demi kepentingan dan kemaslahatan umat manusia dan dalam membela agama Allah swt.
0 Response to "Ciri Akhlaq Islam dalam Al-Qur'an"
Post a Comment