Pemimpin Yang Ideal
Friday, April 1, 2016
2 Comments
Sebagai pemilih yang cerdas di negara demokratis, maka jangan sampai salah memilih pemimpin, jangan sampai tergiur dengan iming-iming apapun. Memilih pemimpin yang tidak sesuai akan berakibat fatal pada sistem pemerintahan yang baik. Mayoritas Muslim di Nusantara ini dan seluruh manusia umumnya pasti mendambakan sosok pemimpin yang kredibilitasnya bisa dipertanggung jawabkan, sosok kepribadian yang tidak cacat, merakyat dan melaksanakan janjinya itu.
Janganlah memilih pemimpin yang sudah jelas-jelas krediblitas dan sosok kepribadian yang buruk.
Salah memilih akan berakibat fatal selama lima tahun ke depan.
Lalu seperti apa kriteria pemimpin yang ideal?
1. Tidak Ambisius dan Serakah
Saat ini, Menjadi seorang pemimpin dan memiliki sebuah jabatan merupakan impian. Mayoritas orang justru menjadi ajang rebutan, khususnya jabatan yang menjanjikan harta dan kesenangan dunia lainnya.
Ketika seseorang ambisius ingin menjadi pemimpin, maka muncullah sifat tercela yang menyertai ambisinya tersebut, yaitu serakah (rakus) terhadap jabatan yang diperoleh.
2. Tidak Bejat Lagi Menyesatkan
Salah satu prahara akhir zaman adalah munculnya pemimpin bejat, jahil dan menyesatkan, baik pemimpin dalam bidang pemerintahan, juga pemimpin dalam bidang agama.
3. Bukan Penipu Umat (Rakyat)
Seorang pemimpin haruslah memiliki kredibilitas dan kejujuran. Dan kejujuran ini harus diwujudkan dalam bentuk kebijakan-kebijakan atau keputusan-keputusan pemimpin yang tidak menipu dan melukai hati rakyatnya.
Pemimpin yang menipu dan melukai rakyatnya, diharamkan menginjakkan kakinya surga Allah. Silahkan masuk pintu neraka bersama para setan yang menipu.
4. Mengetahui Mana Hak Rakyat dan Mana Hak Pemimpin
Seorang pemimpin hendaknya mengetahui dan dapat memposisikan dirinya sebagai pemimpin yang bijak dan adil, yaitu pemimpin yang mengetahui mana yang menjadi haknya, dan mengetahui mana yang menjadi hak rakyatnya.
5. Dapat Memilih Pembantu yang Jujur
Seorang pemimpin tidak akan bekerja sendirian, tentu ada pihak lain yang membantunya. Dalam politik modern, pembantu itu dikenal dengan sebutan menteri. Melalui menteri-menteri inilah kebijakan pemimpin bisa disosialisasikan dengan baik kepada rakyat. Maka perlunya seorang pemimpin memilih menteri yang jujur dan amanah, agar kebijakan yang ditetapkan bisa tersosialisasikan dengan baik dan benar.
6. Dapat Memutuskan Permasalahan Secara Aspiratif
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tidak mengecewakan rakyatnya, mau mendengarkan keluh dan kesah rakyat, tidak peduli rakyat itu pengemis, pemulung, orang penyandang cacat, perempuan atau anak kecil sekalipun. Maka semua itu, harus didengar suaranya oleh pemimpin, Artinya, kepemimpinan itu harus benar-benar aspiratif.
Demikianlah hanya sebagai pengingat saja, pilihlah pemimpin yang memihak kepada rakyat yang tidak hanya ambisius untuk kepentingan pribadnya.
Referensi Bacaan: Suara Muhammadiyah
Janganlah memilih pemimpin yang sudah jelas-jelas krediblitas dan sosok kepribadian yang buruk.
Salah memilih akan berakibat fatal selama lima tahun ke depan.
Lalu seperti apa kriteria pemimpin yang ideal?
1. Tidak Ambisius dan Serakah
Saat ini, Menjadi seorang pemimpin dan memiliki sebuah jabatan merupakan impian. Mayoritas orang justru menjadi ajang rebutan, khususnya jabatan yang menjanjikan harta dan kesenangan dunia lainnya.
Ketika seseorang ambisius ingin menjadi pemimpin, maka muncullah sifat tercela yang menyertai ambisinya tersebut, yaitu serakah (rakus) terhadap jabatan yang diperoleh.
2. Tidak Bejat Lagi Menyesatkan
Salah satu prahara akhir zaman adalah munculnya pemimpin bejat, jahil dan menyesatkan, baik pemimpin dalam bidang pemerintahan, juga pemimpin dalam bidang agama.
3. Bukan Penipu Umat (Rakyat)
Seorang pemimpin haruslah memiliki kredibilitas dan kejujuran. Dan kejujuran ini harus diwujudkan dalam bentuk kebijakan-kebijakan atau keputusan-keputusan pemimpin yang tidak menipu dan melukai hati rakyatnya.
Pemimpin yang menipu dan melukai rakyatnya, diharamkan menginjakkan kakinya surga Allah. Silahkan masuk pintu neraka bersama para setan yang menipu.
4. Mengetahui Mana Hak Rakyat dan Mana Hak Pemimpin
Seorang pemimpin hendaknya mengetahui dan dapat memposisikan dirinya sebagai pemimpin yang bijak dan adil, yaitu pemimpin yang mengetahui mana yang menjadi haknya, dan mengetahui mana yang menjadi hak rakyatnya.
5. Dapat Memilih Pembantu yang Jujur
Seorang pemimpin tidak akan bekerja sendirian, tentu ada pihak lain yang membantunya. Dalam politik modern, pembantu itu dikenal dengan sebutan menteri. Melalui menteri-menteri inilah kebijakan pemimpin bisa disosialisasikan dengan baik kepada rakyat. Maka perlunya seorang pemimpin memilih menteri yang jujur dan amanah, agar kebijakan yang ditetapkan bisa tersosialisasikan dengan baik dan benar.
6. Dapat Memutuskan Permasalahan Secara Aspiratif
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tidak mengecewakan rakyatnya, mau mendengarkan keluh dan kesah rakyat, tidak peduli rakyat itu pengemis, pemulung, orang penyandang cacat, perempuan atau anak kecil sekalipun. Maka semua itu, harus didengar suaranya oleh pemimpin, Artinya, kepemimpinan itu harus benar-benar aspiratif.
Demikianlah hanya sebagai pengingat saja, pilihlah pemimpin yang memihak kepada rakyat yang tidak hanya ambisius untuk kepentingan pribadnya.
Referensi Bacaan: Suara Muhammadiyah
Betul sekali mas..moga saj kita nanti dapat Pemimpin yang benar2 Amanah dan Jujur.
ReplyDeleteAamiin...!
Delete