9 Catatan Penting dalam Berdoa

1. Larangan melampaui batas dalam berdo’a

Maksudnya melakukan bid’ah dalam do’a seperti terkait dengan waktu, tempat, jumlah, dan tata cara pelaksanaannya. Apa itu bid’ah? Menambah nambah dalam hal ibadah bukan dalam hal keduniawian.

Perhatikan hadits berikut:
“Sesungguhnya di dalam umat (Islam) ini akan terdapat suatu kaum yang berlebih-lebihan dalam bersuci dan berdo’a.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).

2. Berdo’a kepada selain Allah, baik do’a ibadah maupun do’a permintaan

Perbuatan demikian yang akan membuat si pelaku murtad (keluar dari Islam) solusinya bertaubat...!

Kaidahnya: melakukan satu macam jenis ibadah untuk selain Allah adalah tindakan syirik dan bentuk pengingkaran terhadap Allah serta pelakunya dihukumi musyrik dan kafir.

Pantesan Allah berfirman:
“Jika Kalian menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruan kalian; dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaan kalian. Dan di hari kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikan kalian.” (QS. Fathir : 14)


3. Larangan mendo’akan keburukan terhadap diri sendiri, atau terhadap orang lain secara dzalim, dan ini juga merupakan bentuk melampaui batas

Allah Berfirman:
“Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.” (QS. Al-Isra’ 11)

Artinya, seseorang yang dirundung kegelisahan mendoakan jelek terhadap dirinya dan anaknya, seperti doanya kepada Rabbnya untuk kebaikan dirinya dan anaknya. Ini termasuk sifat tergesa-gesa, karena memohon keburukan seperti ia meminta kebaikan. Dan ini merupakan bentuk pelanggaran dalam doa.

Rasulullah bersabda:
“Janganlah kalian mendoakan diri kalian kecuali dengan kebaikan, karena sesungguhnya malaikat akan mengamini apa yang kalian ucapkan.” (HR. Muslim, Abu Dawud, an-Nasa’I dan Ibnu Majah).

4. Hendaknya tidak berdoa untuk suatu dosa atau memutus silaturahim

Rasulullah Bersabda:
“Di atas bumi ini, tidaklah seorang muslim berdoa kepada Allah dengan suatu doa, melainkan Allah pasti mengabulkannya doanya, atau melepaskannya dari keburukan semisalnya, selama ia tidak berdoa untuk suatu dosa dan memutus hubungan silaturahim, dan selama tidak tergesa-gesa, mereka berkata, wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan tergesa-gesa? Beliau menjawab, ia berkata, sungguh, aku telah berdoa dan berdoa, namun doaku tidak pernah dikabulkan.” (HR. ath-Thabrani).

5. Hendaknya tidak mengaitkan doa dengan kehendak Allah, dan ini merupakan bentuk melampaui batas

Rasulullah Bersabda:
“Jika seorang dari kalian berdoa, hendaklah ia serius memohon dan jangan sekali kali mengucapkan, Ya Allah, jika Engkau berkehendak, berilah aku. Karena tidak ada yang dipaksakan kepada-Nya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

6. Hendaknya tidak tergesa-gesa dalam memohon suatu hajat

Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah bersabda:
“Akan selalu dikabulkan doa seorang hamba selagi ia tidak berdoa untuk suatu dosa atau memutus tali silaturahim, dan selagi ia tidak tergesa-gesa.” Beliau bertanya, Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan tergesa-gesa? Beliau menjawab, telah berdoa dan berdoa, namun tidak pernah doaku itu dikabulkan. Sehingga, ia merasa kecewa (frustasi) lalu tidak mau berdoa lagi. (HR. Muslim).

7. Hendaknya tidak berdoa sementara hatinya lalai terhadap apa yang ia ucapkan

Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah bersabda:
“Berdoalah kalian kepada Allah sementara kalian meyakini terkabulnya doa tersebut. Dan ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan doa yang berasal dari hati yang lalai.” (HR. at-Tirmidzi dan ath-Thabrani).

8. Hendaknya tidak meninggalkan pujian kepada Allah (mengucapkan Alhamdulillah), serta shalawat dan salam kepada Rasulullah sewaktu mulai doa

Allah sendiri telah membuka kitab-Nya (al-Qur’an) dengan pujian: “Pujian bagi Allah Robb semesta alam…” (QS. Al-Fatihah: 1).

Telah diriwayatkan dari Fudhalah bin ‘Ubaid, ia berkata, “Rasulullah pernah mendengar seorang sedang berdoa di dalam shalatnya, tapi tidak memuji Allah dan tidak bershalawat kepada Nabi, lalu beliau memanggilnya, lalu bersabda kepadanya:

“Jika salah seorang dari kalian shalat, maka hendaknya ia memulai dengan memuji Allah lalu bershalawat kepada Nabi lalu setelah itu barulah ia berdoa memohon apa yang ia kehendaki.”
(HR. Abu Dawud)

9. Hendaknya tidak meninggikan dan mengeraskan suara sewaktu berdoa

Allah Berfirman dalam surat al-Isra ayat 110:
Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu".

Dalam surat lain Allah berfirman:
“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas[1]. (QS. Al-A’raf :55)

[1] Maksudnya: melampaui batas tentang yang diminta dan cara meminta.
Sebagian ulama tafsir berkata, “Orang-orang yang melampaui batas di dalam ayat ini adalah orang-orang yang berlebihan dengan meninggikan suara mereka dalam berdoa.”

Kesimpulan 

Berdoalah kalian semua kepada Allah, dengan benar-benar meminta, sesungguhnya janji Allah benar, tinggal apa cara berdoa kita sudah bener? Nah, janganlah tergesa-gesa dalam berdoa apalagi dengan memohon keburukan; atau seorang tersebut sudah bosan berdoa karena doanya tak pernah dikabulkan, maka intropeksilah signal kesalahan apa sehingga doanya ditangguhkan…!

Hindari kemusyrikan karena disamping doanya paling fatal, ini menyebabkan pelakunya menyandang murtad (keluar dari Islam). Solusinya kembali ke jalan Allah dengan cara bersyahadat dan dilanjut dengan bertaubat.

Ingat…Allah tidak tuli; maka janganlah mengeraskan suara dalam berdoa yakni pertengahan saja atau mengambil jalan tengah antara keras dan pelan.

Artikel ini telah terbit sebelumnya di www.tamuilmu.blogspot.com, tapi karena blog satunya saya delete, jadi di publish lagi dengan sedikit editing tanpa merubah maksud yang sesungguhnya.

Sumber: LBKI, Lajnah Ilmiah HASMI

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "9 Catatan Penting dalam Berdoa"

Post a Comment

Komentar yang sopan, berikan solusi terbaik anda!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel